Tuesday, December 11, 2012

Bersyukur

Tidak jarang kita lupa untuk bersyukur atas apa yang kita terima. Bahkan kita lebih banyak mengeluh atas apa yang kita peroleh selama ini. Apalagi disaat masa sulit, tidak jarang kita mengeluh, mencela diri kita dan orang-orang disekitar kita. Contoh saja, ketika musim panas, kita selalu memohon agar diberikan hujan. Namun ketika sudah hujan, kita masih saja mengeluh. Atau ketika makan, sebelum makan apakah kita pernah mengucapkan syukur karena kita masih bisa makan, walaupun makan seadanya tapi lebih baik dari pada orang lain yang bahkan makanpun sulit. Atau juga ketika kita dimarahi kedua orang tua kita, kita harus bersyukur karena kita masih dapat mendengar, dan masih ada yang memperhatikan kita. Memang sifat manusia yang selalu tidak puas, tapi bisakah mulai saat ini kita mengucapkan syukur ?. Tuhan punya rencana yang baik untuk kita tanpa kita sadari. Bersyukurlah dalam setiap keadaan, seburuk apapun keadaannya.
Baca Selengkapnya

Indahnya Hidup Dalam Damai

Damai, tidak ada perang, tidak ada kekerasan, siapa yang tidak menginginkannya ?. Setiap orang saya rasa menginginkan damai didalam dirinya maupun di lingkungannya. Setiap hari kita selalu melihat berita tentang kekerasan & perang, sepertinya tidak ada hari tanpa kekerasan. Padahal kita tahu perang tidak ada untungnya, tidak ada yang namanya menang, kedua belah pihak pasti ada korban dalam perang itu.

Mungkin kedamaian dapat tercipta jika kebutuhan manusia tercipta, karena selama ini asal perang sendiri kebanyakan karena perebutan sumber daya, ditambah lagi sifat manusia yang memiliki amarah. Kalau Sumber daya sudah terpenuhi mungkin kedamaian dapat tercapai. Tapi, jika kita mau bergandengan tangan dan hidup dalam kasih bukan hal mustahil damai itu dapat terwujud. Hanya ada senyum, tak ada air mata, tak ada kepedihan, hanya ada kebahagiaan. Indahnya hidup dalam damai.

Baca Selengkapnya

Bersatu Dalam Perbedaan

Indonesia, salah satu negara dengan keanekaragaman budaya, bahasa, agama, dan lain sebagainya. Namun, tak jarang kita melihat perbedaan itu menjadi salah satu alasan adanya kekerasan di negeri ini. Mulai dari isu suku, agama, dan lain-lain. Seolah-olah kelompok mereka yang paling benar. Saya yakin, Tuhan menciptakan kita berbeda, bukan agar kita terpecah belah. Tapi kita sendiri yang membuat perbedaan itu menjadi kelemahan, dan membuat kita terpecah belah. Dahulu, para pejuang kemerdekaan dari berbagai macam suku, agama bersatu demi kemerdekaan Indonesia. Di dunia ini tak ada yang sempurna, kesempurnaan itu bukan tidak mungkin kalau kita mau bersatu. Meskipun berbeda suku, berbeda agama, kita harus bersatu.
Semboyan Indonesia saja Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu". Apakah kita masih menerapkan semboyan itu ?. Ada baiknya kita bersatu dalam perbedaan, dan menjadikan perbedaan itu menjadi kekuatan.
Baca Selengkapnya

Totti dan Loyalitasnya

Siapa penggemar sepakbola yang tidak kenal Francesco Totti ? Ya gelandang serang yang bisa beradaptasi menjadi striker ataupun winger saat ini ditangan Zeman berkebangsaan Italia itu termasuk salah satu dari pemain yang loyal kepada clubnya, AS Roma.

Profil Francesco Totti :
Nama Panggilan: Il Capitano / Bimbo De Oro / Er Pupone
Tanggal Lahir: 27 Sep 1976 (Usia 36)
Tempat Lahir: Roma
Negara: Itali
Posisi: Striker
Nomor Punggung:10
http://id.wikipedia.org/wiki/Francesco_Totti

Francesco Totti membuktikan kecintaannya kepada AS Roma. Il Capitano ini membeberkan penolakannya atas tawaran besar dari Barcelona dan Real Madrid.

Totti memutuskan bertahan bersama Giallorossi. Bahkan, Il Principe Roma ini setuju memperpanjang kontrak lima tahun dengan klub kotanya itu sampai berusia 37. Loyalitas Totti dibayar 4 juta poundsterling atau Rp 66 miliar lebih per musim oleh Presiden Roma, Rosella Sensi.

“Saya rasa, saya telah mendapatkan kontrak yang seharusnya saya dapatkan. Karena saya selalu berjuang untuk segala sesuatu yang saya inginkan,” kata Totti kepada Sky Sport Italia.

Totti tak mau disebut mata duitan dengan menerima kontrak besar bersama Roma itu. Apalagi, Giallorossi saat ini sedang dilanda problem keuangan. Pasalnya, ia bisa saja mendapatkan kontrak besar saat ditaksir Real Madrid dan Barcelona saat masih berusia 26 alias enam tahun lalu.

“Saya bisa mendapatkan dua kali lipat dari yang saya dapatkan sekarang jika menerima tawaran mereka. Saya ingin menjalani karir selalu berkostum Giallorossi. Dan orang takkan menyebut saya mata duitan jika melihat tawaran Madrid dan Barcelona," lanjut Totti.

Totti tampaknya gusar dengan pemberitaan sejumlah media tentang besarnya kontrak yang ia terima. Apalagi, itu terjadi di senja karirnya.

“Pilihan ini semua saya lakukan dengan hati. Dan saya mohon respek dari semua orang yang mempertanyakan kontrak itu," tutur Totti.
http://log.viva.co.id/news/read/89997-totti_pernah_menolak_real_madrid___barcelona

Seorang kapten, pemain dan legenda hidup AS Roma yang sangat mencintai clubnya. Pernah menolak club sekelas Real Madrid dan Barcelona, dengan iming-iming gaji, fasilitas, bahkan gelar yang lebih banyak dari Roma, namun ia tolak. Terbukti dari sinilah loyalitas seorang pesepakbola diuji, hanya ini yang menjadi dilema bagi pesepakbola, antara uang dan loyalitas terhadap clubnya. “Karena saya tumbuh untuk menjadi pemain Roma dan saya akan bermain sampai mati di Roma.”  Ucap Totti dalam sebuah wawancara di dalam sebuah acara televisi Italia pada tahun 2007.
Loyalitas inilah yang harus kita tiru, baik terhadap negara maupun yang lainnya.
Baca Selengkapnya

Monday, December 10, 2012

Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau ?

Pasti kita pernah mendengar ungkapan tersebut. Bahkan ungkapan tersebut juga pernah masuk disalah satu iklan, kambing-kambing yang melihat rumput dihalaman sebelah lebih hijau, lalu mereka pindah ke tempat tersebut, hanya seekor kambing saja tetap bertahan dihalamannya. Hasilnya kambing-kambing yang mencari makan dihalaman sebelah malah mendapatkan rumput palsu dan bertemu sang penjaga halaman yang kebetulan dijaga singa.  Sekarang pernahkah kita pernah berpikir bahwa "Rumput Tetangga Tidak Selalu Lebih Hijau" ?. Kita seringkali berpikir bahwa keadaan kita tidak lebih baik dari pada keadaan orang lain disekitar kita. Kita sering membandingkan negara kita dengan negara orang lain, padahal belum tentu negara itu seperti yang kita bayangkan. Sama saja seperti kita membandingkan keadaan kita dengan orang lain. Mungkin semua orang punya pikiran seperti itu. Tapi alangkah baiknya jika pemikiran "Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau" diganti dengan "Rumput Tetangga Tidak Selalu Lebih Hijau".
Baca Selengkapnya

Selamat Jalan Diego


  
Diego Mendieta

Akhir-akhir ini, banyak berita tentang Diego Mendieta atau lebih akrab dipanggil Diego pesepakbola asal Paraguay yang membela tim Persis Solo. Diego menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (4/12/2012). Menurut berita yang beredar, Diego terinfeksi virus Cylomegalo yang menyebar ke hampir seluruh bagian tubuhnya, dan positif menderita demam berdarah. Menyedihkan, Diego tidak memiliki biaya untuk pengobatannya. Gajinya selama 4 bulan, lebih dari 100 juta Rupiah belum dibayarkan Persis sampai ia menghembuskan nafas terakhirnya.  Berikut beritanya

Tulisan tangan Diego Mendieta di selembar kertas yang diberi judul "Surat Diego Mendieta untuk Tuhan" beredar di Twitter, Kamis (6/12/2012) hari ini.
Surat tulisan tangan Diego Mendieta yang beredar di Twitter. 

Dari penelusuran, surat tersebut pertama kali diungkapkan pengguna Twitter @wulansari_jav yang menyebut dirinya sebagai pemilik PT Javindo Sari Tama dan Javindo Agency Management serta FIFA Player's Agent.

"Kami temukan di kamar kosnya," tulis Wulansari. Surat tersebut ditulis pemain asal Paraguay itu dalam bahasa Spanyol.

Berikut isi surat tersebut.

"Dios mil gracias por todo.
Perdona mis pecados.
Te amo y te necesito.
Cubre con tu presioso manto.
Sagra do a mi amada familia.
Mis suenos.
Mi proyecto devida amis amigos.
Atodo aqueque te bus keynesesite que creaen ti."

Isi doa tersebut kurang lebih ia berterima kasih kepada Tuhan atas semua yang diperolehnya saat ini. Ia juga meminta ampunan atas dosa-dosanya. Tak lupa, Diego Mendieta memohon perlindungan bagi keluarga dan orang-orang yang dicintainya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Diego Mendieta meninggal dunia karena sakit dalam usia 32 tahun di Rumah Sakit Dr Moewardi, Solo, Selasa (4/12/2012) dini hari, setelah dirawat beberapa hari. Diego dilaporkan mengalami masalah kesehatan sejak November lalu dan menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.

Ia pertama kali dirawat di RSI Yarsis Solo. Saat itu, ia didiagnosis menderita tifus dan dirawat hingga sepekan. Empat hari setelah pulang, ia kembali masuk rumah sakit. Kali ini, ia dirawat di PKU Muhammadiyah Solo. Setelah lima hari, penyakit Diego tak teridentifikasi. Ia dirujuk ke Rumah Sakit Moewardi dan dirawat di sana hingga mengembuskan napas terakhir.

Ironisnya, ia meninggal saat gajinya belum lunas dibayarkan sehingga tak bisa pulang ke Paraguay. Padahal, saat sakit, ia sangat ingin pulang menemui keluarganya, termasuk satu istri dan tiga anaknya, dan kalaupun meninggal, ia ingin di tanah kelahirannya.

Kekurangan gajinya baru dibayar lunas setelah ia meninggal sebesar Rp 131 juta. Dengan rincian 4 bulan gaji, Rp 21 juta x 4 bulan, kekurangan dan DP kontrak Diego senilai Rp 47 juta, dan Rp 50 juta untuk kepulangan ke Paraguay.
http://bola.kompas.com/read/2012/12/06/13131916/Surat.Diego.Mendieta.untuk.Tuhan.Beredar.di.Twitter

Selamat jalan Diego, maafkanlah negeri ini. Mudah-mudahan kasus ini yang terakhir di Indonesia. Pembelajaran buat pengurus sepakbola di Indonesia, agar tidak ada lagi korban seperti Diego dan juga awal dari kebangkitan sepakbola Indonesia. Sekali lagi, selamat jalan Diego.
Baca Selengkapnya

Tuesday, December 4, 2012

Review Film : Tanah Surga...Katanya




Mungkin telat saya membuat review film ini, maklum saya baru menontonnya kemarin dari Youtube, lebih baik telat daripada tidak sama sekali hahaha. Dari judulnya saja sudah buat saya penasaran. Ternyata film ini dibintangi dan diproduseri Deddy Mizwar. Seperti biasa karya beliau memang selalu mengundang penasaran, apalagi film-film yang bertemakan Indonesia, dan selalu membangkitkan rasa nasionalisme para penontonnya. Film ini ternyata seperti film dokumenter. Tentang seorang anak bernama Salman yang tinggal bersama kakek dan adiknya di perbatasan Indonesia - Malaysia (Kalimantan Barat). Dimana kakeknya adalah veteran perang, yang rasa nasionalismenya sangat tinggi, bahkan ketika sakitpun dia tidak mau berobat ke Malaysia. Disana Rupiah hampir tidak diakui, masyarakat disana memakai Ringgit sebagai mata uang mereka. Ketika dokter intel mengajar, dia menyuruh para murid untuk menyanyikan lagu kebangsaan. Bukannya lagu Indonesia Raya yang mereka nyanyikan, malah lagu Koes Plus-Kolam Susu yang mereka nyanyikan. Ini salah satu yang menggelitik dan menyakitkan. Menyakitkan karena siswa di perbatasan sudah hampir tidak mengenal lagu kebangsaan mereka sendiri.

Bukan lautan hanya kolam susu...katanya
Tapi kata kakekku hanya orang kaya yang minum susu
Tiada badai tiada topan yang kau temui
kain dan jala cukup menghidupimu
Tapi kata kakekku ikannya diambil negara asing
ikan dan udang menghampiri dirimu...katanya
Tapi kata kakekku ssh..ada udang di balik batu
Orang bilang tanah kita tanah surga...katanya
Tapi kata dokter Intel yang punya surga hanya pejabat-pejabat…

Puisi yang dibacakan Salman saat menyambut tamu dari kota disekolahnya, yang juga membuat tersindir tamu-tamu itu.

Film ini seperti bentuk kekecewaan bagi para pemimpin di negeri ini, dimana mereka terlalu memikirkan perut mereka. Seharusnya para pemimpin menonton film ini, agar mereka lebih memperhtikan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan rakyatnya khususnya di perbatasan dan pulau terluar Indonesia. Bagi pembaca yang kurang suka dengan film Indonesia, mungkin film ini bisa membuat anda menjadi lebih suka dengan film buatan anak bangsa sendiri.


Baca Selengkapnya